Pages


Click here for Myspace Layouts
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh :)

Minggu, 09 Oktober 2011

Skala 1:400 (part 1)


@5 Oktober 2011
Hari ini, beda tahun, hari dan bulan yang sama, dimana kau dan aku mengenang dua titik yang membentuk sebuah coretan sore
Skala 1:400 Bontang-Probolinggo 
Ku tulis ini, untuk sekedar mengenang coretan itu yang tak kan pernah terhapus dalam memori



Drama seperempat sore 5 Oktober 2011..
Mungkin sudah kau persiapkan jauh-jauh hari
Untuk menampilkannya di hadapanku pun,
aku yakin tak semudah mengajukan sebuah pertanyaan biasa, ya kan ?
apalagi untuk yang pertamakalinya
penghargaan untuk semua usahamu
karena itu, jika kau bilang semua itu adalah ‘hal bodoh’ yang tidak pernah kau lakukan sebelumnya
aku tak sepenuhnya meng-iya-kan
apakah drama sore itu adalah fiktif belaka? Akting yang bertolak belakang dengan kenyataan?
Nggak kan ? hem ?
Selontar pertanyaan yang kau berikan kepadaku dengan seribu keberanian itu kenyataan dari persaanmu bukan ?
Salah satu bukti anugerah-Nya bagi tiap 2 insan ciptaan-Nya
Yang harus segera kau temukan jawabannya ketimbang harus meresahkannya di setiap detik
Artinya kau pun berhasil membuat salah satu hal terindah dalam hidupmu di sudut 2 cos alfa greenhouse !
Well…
*flashback
Yap, kamu pasti udah tau kaan aku pertamakali ngomong sama kamu waktu FULL CREAM kelas sepuluh habis beli bakso, yah dasar yang pasti kenapa aku menanyakan asalmu dari mana sih sampe sekarang aku masih bertanya2 juga. Tapi yang pasti dari awal masuk aku kayak udah penasaran sama yang namanya DEM. Dan bisa dibilang percakapan yang ku mulai tanggal 18 JULI 2010 itu adalah sedikit basa basi saja untuk memulai pertemanan kita  ;) hehehe.
Nah dari perkenalan yang konon katanya ga jelas (tapi mengukir hari bersejarah loh! :D) dan kebiasaan cewe juga yang ga bisa diem kalau ada sesuatu yang baru pun muncullah ‘penggojlokan’ dimanamana. Termasuk oleh teman2mu sejak dari smp. Semakin lama, aku menyadari tingkahku yang gak biasa setiap orang men’cie-cie’kan aku dan kamu, dan dari situlah aku gak bisa menghindar kalau ternyata diantara kita bukan ‘biasa-biasa’ saja (bagiku). Setiap hari kalau ada acara asrama maupun sekolah ujung2nya pasti nyariin tanda-tanda keberadaanmu (alay). Gak Cuma di dunia nyata ternyata, buktinya di facebook aja aku mencari namamu hingga bisa aku ‘add’ tuk jadi temanku. Ckckck, kalau diingat rasanya memang malu banget. Tapi yaa, mau gimana lagi. Hey! Aku suka sama kamu !.dan  jujur, aku termasuk cewe yang pemalu, sampek2 gak pernah bisa gak ‘salah tingkah’. Apalagi nih karena sifat kesaltinganku yang satu ini  banyak orang yang tahu cobaa ! padahal aku bener2 gak pingin orang yang kusukai itu tau, maluu! Akhirnya aku hanya berani cerita ke teman2 terdekatku. Awalnya sudah ku bilang untuk tidak sekalipun memberitahukan semuanya ke kamu, tapi kata mereka untu membantuku, dan segala maccam alas an yang setara dengan itu, satu persatu mereka membocorkannya padamu. Yaa, mau gimana lagi, aku paham kok memang maksud mereka baik. Tapi aku Cuma takut satu pada waktu itu. Kalau keadaan belakangan ini yang kita di gojlok2in ataupun yang kamu dipaksa mendengarkan apa apa tentangku nantinya malah mengganggumu. Biar aja deh pertemanan kita berjalan seperti biasa (walau bagiku nggak biasa). Aku gak berharap kok kamu tau gimana perasaanku, gimana aku yang memilih belok daripada salting waktu papas an sama kamu, gimana aku yang pengen secepatnya menghentikan percakapan antara kita berdua yang selalu bikin aku  gak gugup.  Gimana groginya aku kalau pengklompokan, diskusi, pertanyaan harus dihadapkan sama kamu? Gimana gak biasanya aku mendengar namamu disebut? Gimana aku terus-terusan tersenyum jika ada hal yang barusan kita lakukan bersama meski itu gak penting atau sekecil apapun? Gimana aku mencuri secuil informasimu dari teman2 smpmu? Serba pengen tahu, ngafalin kamu pake baju apa, juga kegiatanmu apa aja di sekolah sampe asrama.
Tapi aku nglakuin itu semua ya atas dasar aku suka sama kamu. Ya begitulah implikasi dari perasaan yang ku punya. Aku ga berharap kok kamu balas semua perasaanku itu, kalaupun akhirnya kamu tahu apa perasaanku yang sebenarnya itu udah cukup melegakan bagiku, karena mungkin aku termasuk orang yang gak siap dengan sebuah akhir dari sebuah proses. Proses aku menaruh perasaan pada seorang lelaki berinisial DEM.
Waktu pun menggerakkan jam, hari, dan bulan agar berganti. Aku masih menjadi salah satu perempuan yang bahagia dengan cara diriku sendiri menyukaimu, menyimpan perasaanku dalam-dalam, dan mencoba menyukainya di jalan yang benar dan sewajarnya. Melihat senyummu cukup menenangkanku, seolah2 sebuah tanda kalau perasaanku gak salah. Inginku berusaha lebih sih, tapi tau sendiri kan kita Cuma temen. Lagian aku gak PD banget. Lagipula kalau yang kayak gini aja cukup membuatku tersenyum dan semangat di setiap harinya untuk apa berharap lebih ? peluang gak kesampaian? Banyak tauk! Waktu itu aku dah bayangin kalau aku jadi kayak tokoh utamanya film’bertepuk sebelah tangan’. Takut banget. Makanya setelah itu aku terus mikir2. Gak usah berharap banyak, jangan pernah menyukai orang dengan berharap biimplikasi dari rasa itu. Terlalu tinggi menaruh harapan, semakin sakit juga jatuhnya.  Pasrah aja aku, tergantung takdir-Nya yang menentukan. Kalau memang Ia berkenan pastilah ada jalan yang paling baik buat kita :) 


2 komentar: